Tuesday 22 January 2013

Jangan Abaikan Tiga Tahun Pertama Anak Anda



REPUBLIKA.CO.ID,  Survei Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa meskipun prevalensi gizi buruk turun dari 5,4 persen pada 2007 menjadi 4,9 persen tahun 2010, angka tersebut belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

‘’Perlu dilanjutkan upaya mendidik dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi untuk mendukung pertumbuhan optimal,’’ kata Dr Soedjatmiko SpA(K).

Salah satu konsekuensi terburuk dari kekurangan gizi kronis yang dikhawatirkan adalah kerdil/pendek (stunting) pada anak-anak.  Soedjatmiko memaparkan, pertumbuhan balita akan optimal bila didukung dengan nutrisi lengkap seimbang.

ASI adalah makanan terbaik untuk mendukung pertumbuhan karena menyediakan nutrisi pertumbuhan lengkap seimbang untuk mengejar pertumbuhan optimal si kecil. Untuk pertumbuhan optimal si kecil dibutuhkan pemenuhan nutrisi esensial yaitu nutrisi untuk pertumbuhan fisik (karbohidrat, protein, lemak, multivitamin, dan multimineral) dan nutrisi untuk pertumbuhan otak.

Gizi buruk pada anak berusia 1 hingga 3 tahun, jelas pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini, berisiko pada lemahnya kecerdasan anak di kemudian hari.  Malangnya, bila di desa-desa banyak anak bergizi buruk, orang mampu di kota mengalami kurang gizi. Meski tak sejelek  kondisi gizi buruk, tapi tetap saja ‘lampu kuning’,  ‘’ Hati-hati pada anak di bawah tiga tahun, pertumbuhan otaknya,’’  katanya.

Hendro Harijogi Poedjono, FFI trade marketing director, kepada wartawan menyinggung pendapatan per kapita di Indonesia sebesar tiga ribu dolar AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan. ‘’Yang terjadi motor semakin banyak, jalanan macet, pembelian handphone meningkat,’’ katanya.

Sementara konsumsi susu per bulan sebelum krisis pada era 1990-an, sebesar tujuh liter. Pada 2011, konsumsi sebesar 11 liter. Hendro memperbandingkan dengan Vietnam yang dalam 10 tahun meningkat menjadi 12 liter. Ini menunjukkan nutrisi belum menjadi perhatian kita.

Bersamaan dengan itu, Soedjatmiko yang juga Ketua Divisi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di RSCM Jakarta ini mengimbau dukungan keluarga pada masalah gizi anak. Ia mengajak orang tua meninjau ulang prioritasprioritas yang dibuat dan menempatkan gizi anak pada tempat utama.

Soedjatmiko memberikan cara mudah bagi orang tua untuk memberikan makanan lengkap seimbang pada buah hati mereka yang berada usia genting 0-3 tahun. Berikan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin lewat sayuran dalam tiap setiap suap makanan, ujarnya.


Terimakasih telah membaca artikel Jangan Abaikan Tiga Tahun Pertama Anak Anda ini, Sobat boleh menyebarkan-nya jika artikel Jangan Abaikan Tiga Tahun Pertama Anak Anda ini bermanfaat, namun jangan lupa meletakkan link sumber artikel Jangan Abaikan Tiga Tahun Pertama Anak Anda. Terima kasih telah berkunjung

0 comments:

Post a Comment

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 the colours of life is proudly powered by blogger.com | Design by BLog Bamz Published by Template Blogger