JAKARTA - Kebutuhan susu segar dalam negeri diperkirakan akan
meningkat karena pertambahan penduduk, kesadaran akan gizi yang semakin
membaik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, produksi saat
ini yang sebesar 925,8 juta ton baru memenuhi sekitar 20-30% kebutuhan
nasional sehingga sisanya masih diimpor.
Rendahnya produksi susu secara nasional antara lain disebabkan
terbatasnya populasi dan sentra juga relatif rendahnya produktivitas
sapi perah, oleh karena itu, harus ada pedekatan yang komprehensif mulai
dari hulu sampai hilir, menyangkut kebijakan budidaya, perdagangan
maupun pengolahan.
Pemerintah sendiri telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk
mendukung kecukupan susu produksi dalam negeri dan upaya peningkatan
konsumsi susu di masyarakat untuk mendukung swasembada susu nasional
2019 melalui berbagai program revitalisasi persusuan nasional 2012-2014.
Hal inilah yang dibahas dalam 'Semiloka : Pembangunan Gizi Bangsa
Melalui Gerakan Percepatan Produksi Susu Nasional' yang diselenggarakan
oleh Badan Litbang Pertanian pada Rabu (27/6/2012) di Auditorium Gedung
D, Kementerian Pertanian. Semiloka ini menghadirkan pembicara utama dari
India yaitu Prof. Dr. Nainar Balaraman.
Menteri Pertanian Dr. Suswono mengungkapkan bahwa Kementerian
Pertanian telah membuat beberapa strategi pengembangan usaha sapi perah,
yaitu menentukan kawasan (clustering) sapi perah, mendukung
pengembangan usaha sapi perah, promosi dan kampanye susu segar, advokasi
BOS dengan program PMTAS (Program Makanan Tambahan Anak Sekolah) serta
program pengembangan agroindustri susu terpadu berbasis cluster.
“Program swasembada susu merupakan program yang perlu kita sukseskan
bersama dalam upaya peningkatan gizi dan mencerdaskan anak bangsa serta
meningkatkan kesejahteraan peternak,” ujarnya.
Sementara, Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Haryono selaku ketua
panitia kegiatan tersebut menyatakan bahwa semiloka ini dilaksanakan
sebagai ajang untuk menyampaikan pengalaman tentang berbagai aspek
persusuan Indonesia, dari pengalaman para pelaku di bidang budidaya dan
pengolahan susu sapi, susu kerbau maupun susu kambing.
Salah satu hal yang melatarbelakangi pelaksanaan semiloka kali ini,
tambah Kepala Badan, karena terinspirasi dari pengalaman India sebagai
salah satu negara yang sukses sebagai penghasil susu. “Kehadiran Prof.
Dr. Nainar Balaraman kiranya dapat mengilhami kita semua, tentang
langkah operasional yang dapat kita petik dari pengalaman India
tersebut,” ujarnya.
sumber : http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/1206/
sumber : http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/1206/
Terimakasih telah membaca artikel Pembangunan Gizi Bangsa Melalui Gerakan Percepatan Produksi Susu Nasional ini, Sobat boleh menyebarkan-nya jika artikel Pembangunan Gizi Bangsa Melalui Gerakan Percepatan Produksi Susu Nasional ini bermanfaat, namun jangan lupa meletakkan link sumber artikel Pembangunan Gizi Bangsa Melalui Gerakan Percepatan Produksi Susu Nasional. Terima kasih telah berkunjung
0 comments:
Post a Comment