Jenis Baterai dan Tips Merawatnya
Baterai
tersusun dari sel-sel elektrokimia yang mampu mengkonversi energi kimia
menjadi energi listrik yang tersimpan. Di pasar anda dapat menemukan
dan membeli baterai sekali pakai atau baterai isi ulang jika ingin
menggunakannya untuk jangka waktu lebih lama. Di era modern ini
anda memiliki perangkat elektronik atau gadget yang energinya bersumber
dari baterai, seperti laptop, i-phone, ponsel atau kamera digital.
Tulisan berikut akan mengingatkan anda tentang jenis-jenis baterai dan
tips merawatnya agar baterai lebih tahan lama dipakai.
Dua
kategori utama secara sederhana untuk membedakan jenis-jenis baterai,
yaitu baterai primer (baterai sekali pakai) dan baterai sekunder (isi
ulang).
Baterai Primer
Baterai primer untuk dimaksudkan
untuk penggunaan tunggal dan tidak dapat diisi ulang. Karbon-seng,
klorida seng (Zinc Chloride), lithium mangan dioksida, oksida merkuri,
dan mangan dioksida alkali adalah contoh baterai primer.
1.
Baterai Seng-klorida (Zinc Chloride) dan baterai seng-karbon (Carbon
Zinc): biasanya untuk pemakaian umum dengan daya 1,5 volt dan kapasitas
500 – 1.000 mAh. Keduanya banyak dipakai pada tahun 1970-an, sebelum
alkaline tersedia di pasar. Saat ini mungkin masih populer di negara
tertentu karena harganya jauh lebih murah daripada alkaline, walaupun
mereka dinilai buruk jika dipakai untuk peralatan yang rakus energi
(mis: kamera digital). Baterai ini termasuk punya daya simpan yang tahan
lama atau laju pengatusannya( self discharge rate) lambat.
2.
Baterai Lithium: baterai dengan daya 1.7 volts dan kapasitas energi
tergolong tinggi (AA: 2.100 mAh), memiliki umur simpan lebih lama, untuk
sekali pakai dan waktu pakainya lebih lama dari baterai Alkaline.
Kinerja untuk peralatan yang rakus energi tergolong sangat baik. Daya
simpan sangat lama tetapi bersifat racun. Produk biasanya dibanderol
denga harga premium sehingga jauh lebih mahal daripada baterai Alkaline.
3.
Baterai Oxyride: baterai sekali pakai dengan daya 1.7 volts dan tidak
beracun, daya simpan lama atau laju pengatusannya lambat. Baterai ini
termasuk yang terbaik karena dapat tahan dipakai lebih lama daripada
baterai alkaline dan lainnya.
4. Baterai Alkaline: baterai dengan
daya 1.5 volts dan kapasitas energinya tinggi (AA : 2.400 mAh) meskipun
masih di bawah baterai Oxyride, daya simpan bisa sampai 5 (lima) tahun,
tidak bersifat racun, biasanya digunakan untuk pemakaian rumah tangga
dan harganya lebih murah.
Baterai Sekunder
Baterai
sekunder baterai sekunder dapat diisi ulang (rechargeable). Ketika
sedang diisi, energi listrik yang diberikan selama pengisian membalikkan
reaksi kimia. Contoh baterai sekunder meliputi Nickel Cadmium (Ni-Cad),
Nickel-Metal Hidrida (NiMH), dan Baterai Lithium ion (Lion).
1.
Baterai Nickel Cadmium (Ni-Cad): baterai yang menggunakan teknologi yang
relatif tua dan pernah popular pada masanya, tetapi sekarang diganti
dengan baterai logam nikel hidrida (NiMH). Kapasitasnya rendah (AA:
600-1.000 mAh, tergantung merk). Baterai ini dapat bertahan untuk waktu
yang lama jika digunakan dengan hati-hati, seperti harus benar-benar
habis sebelum pengisian ulang.
2. Baterai Nickel-Metal Hidrida
(NiMH): jenis baterai berkapasitas tinggi (AA: 1.300-2.900 mAh,
tergantung merk). Sangat ideal untuk pemakaian perangkat elektronik yang
rakus energi. Mereka tidak mengandung kadmium beracun dan memiliki laju
penghantar yang baik, tetapi daya simpannya tergolong rendah, sekitar
berkurang 25% dalam sebulan.
3. Baterai Lithium ion (Lion):
Baterai ini memiliki teknologi yang relatif baru, awet dipakai karena
debit baterai yang lambat ( dapat dipakai hampir dua kali lebih lama
dibanding baterai NiMH) dan tidak mengandung efek memori. Cell baterai
telepon, baterai laptop, dan baterai telepon tanpa kabel semuanya
menggunakan baterai lithium ion. Satu-satunya kelemahan adalah harganya
jauh lebih mahal dibanding yang lainnya dan hanya tempat-tempat tertentu
yang menjualnya.
Merawat Baterai Agar Tahan Lama
Dari
baterai sekelas AA yang biasa anda pasang di senter hingga baterai
Lithium ion di Laptop anda, perlu anda rawat agar tahan lama. Hanya
dengan sedikit upaya, mungkin beberapa menit saja, misalnya dengan
mematikan perangkat elektronik anda, memutus sambungan daya atau
melepaskan baterai anda berarti anda telah membuat perbedaan dengan
hemat beberapa jam, bahkan, mungkin saja bertahun-tahun “gadget” anda
awet!
Berikut ini tips untuk merawat baterai agar tahan lama:
1. Suhu
Menyimpan
baterai yang dibungkus kantong plastik di dalam rak kulkas anda akan
memperpanjang masa hidup baterai. Namun, jangan lupa biarkan baterai di
dalam suhu kamar sebelum anda menggunakan kembali baterai-dari-kulkas
anda ini. Ini benar, jika anda membaca Electropaedia, situs ini
mengatakan bahwa baterai yang tidak terpakai akan hidup 11 tahun di
dalam suhu 95 derajat Fahrenheit (35 derajat Celsius), tetapi dapat
bertahan hingga 37 tahun di 59 derajat Farenheit ( 15 derajat Celcius) –
yang dinyatakannya sebagai suhu operasional optimal.
2. Isi-ulang
Ambil
contoh baterai isi-ulang, yang terdapat pada hampir semua gadget-modern
anda, seperti: ponsel dan laptop. Jika anda tidak berencana
menggunakannya dalam waktu dekat (ingin menyimpannya lama) maka
disarankan anda melepas baterai dari gadget anda. Namun, para ahli
baterai merekomendasikan untuk menjaga baterai isi-ulang anda tetap
terisi +/- 40%-nya dari kapasitas penuhnya. Saran yang ini bisa-bisa
merepotkan anda!
Karena, para ahli juga merekomendasikan agar
anda sesering mungkin mengisi-ulang baterai dan hanya 1 (satu) kali anda
biarkan isi baterai terkuras habis (discharges) dalam setiap 30 (tiga
puluh) kali pengisian ulang. Yang terakhir ini, istilahnya baterai
di-”kalibrasi”:
Kalibrasi baterai: Untuk melakukan proses
ini, habiskan baterai hingga 0% lalu biarkan alat elektronik itu mati
sendiri dan diamkan selama 3-5 jam untuk memastikan tenaga baterai
cadangan juga ikut terkuras. Setelah itu charge hingga penuh dan biarkan
tetap tertancap listrik selama 2-3 jam setelahnya. Dengan demikian
seluruh sel pada baterai telah teraliri dan terisi listrik kembali.
Tips
terakhir, ini anda pasti sudah tahu, jangan over-charge! Baterai isi
ulang hanya perlu beberapa jam untuk mengisi, maka jangan biarkan ponsel
dan laptop anda diisi-ulang semalaman. Perhatikan indikator
(notifikasi) pengisi daya baterai pada gadget anda, tidak perlu menunggu
kapasitas baterai anda habis total, anda boleh melakukan isi-ulang
ketika indikator memeperingatkan anda “baterai dalam keadaan kritis”,
jika sudah penuh hentikan proses isi-ulang baterai anda dan segeralah
cabut koneksi “charger” anda.
3. Saat Baterai Digunakan
Nah,
kali ini dicontohkan i-Phone atau laptop anda, agar baterai gadget ini
dapat maksimal berfungsi, maka secara “hardware” anda disarankan untuk
mematikan fitur-fitur yang sedang tidak digunakan (WiFi, Bluetooth, GPS)
dan melumpuhkan (disable) port-port USB, VGA atau PCM. Secara
“software” anda dapat mengatur “kecerahan” display.
Selain itu,
menurut Intel, secara hardware anda disarankan untuk membersihkan
terminal baterai setiap dua bulan sekali, mengelap dengan alkohol kontak
baterai dan mebiarkan kering setelah itu. Usahakan menghindari laptop
anda menjadi panas, dengan cara menjaga ventilasi udara tetap bersih
dari debu, biasanya akan menumpuk selama pemakaiannya. Laptop anda
memiliki baterai kecil non-rechargeable di dalamnya. Itu sebabnya anda
tidak akan kehilangan pekerjaan anda saat baterai utama Anda gagal
berfungsi.